Header Ads

test

"Mengapa Imam Ali bin Abi-Thalib Tidak Bela Istri nya ?"

Tanya: Jika Fathimah Az-Zahra memang dizalimi oleh para sahabat, lalu mengapa suaminya yang pemberani hanya diam dan tidak membelanya?
.
Jawab: Pertanyaan di atas seakan menjelaskan kenyataan yang pernah terjadi memang demikian. Padahal tidak ada bukti bahwa Ali bin Abi Thalib tidak membela istrinya.
Ali bin Abi Thalib sesuai dengan tuntutan syari’at telah menjaga kehormatan diri dan keluarganya. Penjagaan dan pembelaan saat itu tidak bisa kita anggap harus dengan bentuk pertumpahan darah dan pertikaian, karena tidak menjadi maslahat Islam. Jika Ali memberontak dan berhadapan dengan mereka, maka akan terbentuk dua kelompok di antara umat Islam: kelompok pendukung khalifah, dan kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib yang tetap menjaga bai’at terhadapnya sejak peristiwa Ghadir Khum sebelum wafat Nabi.
.
Perpecahan inilah yang tidak diinginkan oleh Ali bin Abi Thalib.
Banyak sekali kaum munafik di waktu itu yang berusaha memperkeruh keadaan. Misalnya Abu Sufyan, musuh bebuyutan Islam, saat itu mendatangi rumah Ali dan berkata kepadanya, “Wahai Ali, berikan tanganmu, aku ingin membai’atmu.”
Ali bin Abi Thalib tahu bahwa Abu Sufyan berlagak menjadi pendukungnya dan ingin membai’at hanya demi terciptanya perselisihan. Oleh karenanya Ali berkata padanya:
“Demi Tuhan engkau mengucapkan kata-katamu ini dengan niat busuk agar berkobar api fitnah di antara umat Islam. Engkau selalu menginginkan keburukan untuk Islam dan Muslimin. Pergilah, aku tidak menginginkan semua ini darimu.”[1]
.
Kepada penanya saya ingin jelaskan, bahwa orang yang berani bukanlah orang yang selalu mencabut pedangnya di setiap keadaan tanpa terkecuali. Orang yang berani adalah orang yang menjalankan tugasnya. Betapa banyak orang yang mengaku pemberani namun mereka enggan dan takut untuk mendengar perkataan yang benar.

No comments