Header Ads

test

Trik Israel Menghancurkan Masjid Al-Aqsha Secara Perlahan


Bersamaan dengan serangan pasukan rezim Zionis ke masjid bersejarah al-Aqsha, Yuri Ariel, Menteri Perumahan Israel, menambah gejolak amarah bangsa Palestina dengan memasuki Masjid al-Aqsha.

Sejumlah anggota lembaga-lembaga radikal rezim Zionis menyeru warga Israel untuk memasuki Masjid al-Aqsha dan oleh karena itu, Masjid al-Aqsha pada hari Ahad 16 Maret, menyaksikan ketegangan akibat tembakan tentara Israel ke arah warga Palestina dan pertumpahan darah pun terjadi.

Ahad kemarin bertepatan dengan salah satu hari raya Purim oleh kaum Yahudi, namun kelompok-kelompok Zionis radikal menggunakan hari peringatan itu sebagai alasan untuk masuk ke Masjid al-Aqsha dan mengacaukan kondisi.

Yuri Ariel bersama dengan seorang rabi Zionis, masuk ke Masjid al-Aqsha dengan pengawalan sangat ketat. Dia kemudian keluar dari Bab al-Silsilah, salah satu pintu masuk utama Masjid al-Aqsha. Ariel adalah menteri kabinet Netanyahu yang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Israel bertekad membangun ribuan unit permukiman baru di Tepi Barat Sungai Jordan dan Baitul Maqdis.

Pejabat Israel ini menegaskan bahwa pada tahun 2014, ribuan unit permukiman di Jedua dan Samaria akan dibangun dan tidak ada yang dapat menghentikannya.

Terkait  perundingan dengan Otorita Ramallah yang beberapa waktu lalu dimulai, rezim Zionis menyatakan tidak terikat komitmen apapun untuk mengakhiri pembangunan permukiman dan pihak Palestina yang harus mengeluarkan masalah Baitul Maqdis dari benak mereka.

Parlemen rezim Zionis (Knesset) pada 25 Februari lalu mengajukan usulan untuk menggabungkan Masjid al-Aqsha dalam wilayah Israel. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam langkah Knesset ini dan menilainya provokasi sangat berbahaya.

Israel menduduki Baitul Maqdis timur dalam perang Juni 1967. Sejak tahun 1994 hingga kini, berdasarkan kesepakatan damai antara Yordania dan rezim Zionis, pengelolaan Masjid al-Aqsha diserahkan kepada Yordania.

Di lain pihak, Otorita Ramallah dan gerakan Hamas juga memperingatkan Israel atas upayanya menguasai Masjid al-Aqsha.

Selama beberapa dekade terakhir, Israel telah mengupayakan berbagai cara untuk membangun dan memperluas permukiman Zionis dengan menghancurkan berbagai situs bersejarah di Baitul Maqdis serta mengusir warga Palestina. Tujuannya untuk mengubah demografi kawasan itu.

Penghancuran Baitul Maqdis dan Masjid al-Aqsha sudah tercantum dalam agenda kerja para menteri Zionis. Ini dilakukan secara gradual dan perlahan. Dalam langkah terbaru misalnya, rezim Zionis menetapkan pembagian hari berkunjung ke Masjid al-Aqsha untuk warga Palestina dan warga Zionis. Dengan demikian Israel dapat menguasai Masjid al-Aqsha yang dihormati oleh semua penganut agama itu, secara gradual hingga pada akhirnya menghancurkannya.

Masjid al-Aqsha adalah simbol historis bagi Palestina, adapun upaya Israel untuk menghancurkannya menyingkap politik rasisme rezim Zionis.

Jika tidak ada sikap tegas dari umat Islam dan masyarakat dunia, maka tidak lama lagi Masjid al-Aqsha hanya dapat ditemukan dalam buku-buku sejarah dan foto-foto lama.

No comments