Bagaimana Kaum Minoritas di Masa Pemerintahan Imam Mahdi as?
Pada masa pemerintahan Imam Mahdi as, hanya ada satu pandangan dunia dan ideologi yang berkuasa. Jalan, metode, dan program juga satu. Kesatuan cita-cita yang sejati akan terwujud dan seluruh lapisan masyarakat satu suara dan satu hati berangkat menuju kebahagiaan.
Sumber: Ketab-e Mahdaviyat
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Demi Allah! Perbedaan dan pertikaian akan diangkat dari seluruh bangsa dan seluruh agama menjadi satu, sebagaimana telah ditekankan oleh Allah bahwa agama di sisi Allah hanyalah Islam.”
Imam Mahdi as akan membangun sebuah persatuan sejati dan menyatukan seluruh umat manusia di bawah satu slogan dan agama.
Imam Ali bin Abi Thalib as juga berkata, “Seluruh kebaikan ada pada masa itu. Kala itu, al-Qa’im kami akan bangkit dan mengumpulkan seluruh umat manusia dalam satu keyakinan.”
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah sebagian ayat dan hadis menekankan bahwa kaum Yahudi dan Kristen masih tetap eksis hingga masa kemunculan Imam Mahdi as. Untuk itu, Islam bukanlah satu-satunya agama yang berkuasa kala itu.
Untuk menjawab masalah ini, kita memiliki tiga kelompok ayat dan hadis:
Pertama, kelompok yang menyatakan keberadaan nonmuslim pada masa pemerintahan Imam Mahdi as. Sebagai contoh, ayat yang menegaskan, “Orang-orang Yahudi berkata bahwa tangan Allah terbelenggu ... Dan Kami lemparkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari kiamat.”
Konsekuensi ayat-ayat semacam ini adalah Yahudi dan Kristen akan tetap eksis hingga hari kiamat.
Dalam sebuah hadis, Abu Bashir bertanya kepada Imam Shadiq as, “Bagaimana ahli dzimmah akan diperlakukan pada masa pemerintahan Imam Mahdi as?” Imam Shadiq as menjawab, “Mereka akan diperlakukan dengan damai.”
Kedua, kelompok yang menyatakan bahwa Imam Zaman as akan menegakkan Islam di seluruh penjuru dunia dan seluruh manusia akan mengikuti agama Islam. Islam akan menjadi agama yang mendominasi seluruh dunia dan tak satu pun ajaran selain Islam akan eksis. Sebagai contoh, Imam Shadiq as berkata, “Ketika al-Qa’im kami bangkit, maka tak satu pun pengikut agama lain yang akan tersisa kecuali ia pasti menyatakan Islam. Agama ini akan masuk ke setiap celah yang bisa dimasuki malam.”
Pada masa ini, seluruh bentuk kemusyrikan akan sirna dan seluruh ajaran Islam akan disampaikan ke seluruh penjuru dunia. Atau hadis lain yang menegaskan, “Tak seorang Yahudi dan Kristen pun yang tersisa kecuali pasti menyatakan masuk Islam.”
Hadis ketiga menegaskan, “Ia akan mengangkat seluruh aliran dan tidak akan tersisa kecuali agama yang murni.”
Ketiga, kelompok ini menyatakan bahwa Imam Mahdi as akan mengajak seluruh umat manusia supaya menerima Islam dengan suka rela. Jika mereka enggan, maka beliau akan menghadapi mereka dengan tegas.
Imam Musa bin Ja’far as ketika menafsirkan ayat, “Seluruh penduduk bumi dan langit akan menyerah kepadanya, baik secara suka rela maupun terpaksa,” berkata, “Ayat ini berkenaan dengan Imam Mahdi as. Ketika ia muncul, ia akan menawarkan Islam kepada kaum Yahudi, Kristen, Shabi’in, dan kaum kafir di barat dan timur ... Barang siapa enggan menerima Islam, maka ia akan memenggal lehernya sehingga tak tersisa di barat dan timur bumi kecuali tauhid dan muwahhid.”
Kongklusi Hadis
Kelompok ayat dan hadis tersebut berhubungan dengan beberapa periode pemerintahan Imam Zaman as. Kelompok pertama menjelaskan metode dan sikap beliau di permulaan kemunculan dan kelompk-kelompok yang lain kembali ke masa penyetabilan pemerintahan.
Di permulaan kemunculan, Imam Zaman as hanya akan membasmi orang-orang kafir yang melakukan kezaliman dan kerusakan di muka bumi, atau memaksa mereka untuk menerima undang-undang Islam. Sementara itu, beliau akan memperlakukan orang-orang kafir yang bersedia menerima undang-undang Islam secara damai sebagaimana hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Setelah berlalu beberapa masa dan seluruh tanda kebenaran gamblang bagi seluruh manusia, tak ada satu tempat pun bagi kemusyrikan yang merupakan kezaliman terbesar dalam al-Quran.
Kondisi Nonmuslim
Menilik pembahasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa para pengikut agama Yahudi dan Kristen bisa hidup pada masa pemerintahan Imam Mahdi as dengan syarat siap menunaikan jizyah. Imam Baqir as berkata, “Ketika al-Qa’im bangkit, ia akan menghukumi ahli Taurat dengan Taurat, ahli Injil dengan Injil, ahli Zabur dengan Zabur, dan ahli al-Quran dengan al-Quran.”
Tentu, periode ini berhubungan dengan periode permulaan kebangkitan Imam Mahdi as. Setelah masa kesempurnaan akal manusia sempurna, seluruh umat manusia akan menjadi muwahid dan memeluk agama Islam, atau minimal, mereka akan meninggalkan keyakinan-keyakinan yang berbau syirik.
Sumber: Ketab-e Mahdaviyat

Post a Comment