Revolusi Islam Iran dan Imam Khomeini
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyampaikan pidato dalam acara peringatan wafatnya Imam Khomeini ke-25 pada hari Rabu (4/6) yang menyinggung sejumlah masalah penting. Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan pengaruh besar pemikiran Imam Khomeini dan unsur-unsur utama dalam melanjutkan jalan pendiri Revolusi Islam Iran itu.
Imam Khomeini dengan pemikiran besarnya berhasil memimpin sebuah gerakan pemikiran besar di dunia.Setidaknya, gerakan ini memiliki dua parameter penting. Pertama, mematahkan hegemoni negara adidaya. Untuk itulah negara arogan sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga kini senantiasa melancarkan berbagai cara untuk memberangus pemikiran Imam Khomeini yang termanifestasikan dalam Revolusi Islam Iran.
Parameter kedua adalah kedinamisan dan keabadian pemikiran Imam Khomeini. Gerakan besar Imam Khomeini saat ini bukan hanya memasuki generasi ketiga tapi lebih jauh menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama yang termanifestasikan di kawasan negara-negara yang dilanda kebangkitan Islam.
Ayatullah Khamenei dalam analisisnya menyinggung urgensi konspirasi musuh yang melancarkan berbagai cara untuk menghancurkan pemikiran Imam Khomeini dan Republik Islam Iran sejak kemenangan Revolusi Islam. Perang yang dipaksakan selama delapan tahun oleh rezim Baath Irak, hingga sanksi ekonomi dan berbagai tekanan politik dan pengucilan di tingkat regional dan internasional menjadi bukti berbagai cara yang ditempuh musuh untuk menghancurkan Republik islam Iran.
Tapi, berkat kewaspadaan rakyat dan pemerintah Iran, bukan hanya konspirasi tersebut kandas, bahkan kini Iran semakin berkembang dan maju di berbagai bidang. Di tengah gencarnya berbagai tekanan negara-negara Barat, terutama AS, Iran mencapai kemajuan di bidang sains dan teknologi dari teknologi nuklir hingga antariksa, bahkan percepatan produksi sains Iran 13 kali lipat dari rata-rata negara dunia.
Hingga kini Republik Islam di arena politik menjadi barisan depan yang resisten menghadapi adidaya arogan dunia yang berusaha memaksakan pengaruh kepentingan ilegalnya di dunia. Iran juga konsisten membela hak bangsa tertindas Palestina. Selain itu, Selama 35 tahun, Iran tampil menjadi negara pengusung demokrasi religius dengan menggelar 32 pemilu yang seluruhnya didukung rakyat dengan tingkat partisipasi tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa sistem politik Republik Islam Iran dinamis dan menjunjung tinggi suara rakyat.
Tingginya peran serta rakyat dalam berbagai peristiwa penting seperti peringatan hari kemenangan Revolusi Islam Iran 22 Bahman dan Hari Quds Sedunia yang dicanangkan Imam Khomeini menunjukkan dukungan besar rakyat terhadap cita-cita luhur pendiri Revolusi Islam Iran yang tetap lestari hingga kini.
Imam Khomeini dengan pemikiran besarnya berhasil memimpin sebuah gerakan pemikiran besar di dunia.Setidaknya, gerakan ini memiliki dua parameter penting. Pertama, mematahkan hegemoni negara adidaya. Untuk itulah negara arogan sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga kini senantiasa melancarkan berbagai cara untuk memberangus pemikiran Imam Khomeini yang termanifestasikan dalam Revolusi Islam Iran.
Parameter kedua adalah kedinamisan dan keabadian pemikiran Imam Khomeini. Gerakan besar Imam Khomeini saat ini bukan hanya memasuki generasi ketiga tapi lebih jauh menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama yang termanifestasikan di kawasan negara-negara yang dilanda kebangkitan Islam.
Ayatullah Khamenei dalam analisisnya menyinggung urgensi konspirasi musuh yang melancarkan berbagai cara untuk menghancurkan pemikiran Imam Khomeini dan Republik Islam Iran sejak kemenangan Revolusi Islam. Perang yang dipaksakan selama delapan tahun oleh rezim Baath Irak, hingga sanksi ekonomi dan berbagai tekanan politik dan pengucilan di tingkat regional dan internasional menjadi bukti berbagai cara yang ditempuh musuh untuk menghancurkan Republik islam Iran.
Tapi, berkat kewaspadaan rakyat dan pemerintah Iran, bukan hanya konspirasi tersebut kandas, bahkan kini Iran semakin berkembang dan maju di berbagai bidang. Di tengah gencarnya berbagai tekanan negara-negara Barat, terutama AS, Iran mencapai kemajuan di bidang sains dan teknologi dari teknologi nuklir hingga antariksa, bahkan percepatan produksi sains Iran 13 kali lipat dari rata-rata negara dunia.
Hingga kini Republik Islam di arena politik menjadi barisan depan yang resisten menghadapi adidaya arogan dunia yang berusaha memaksakan pengaruh kepentingan ilegalnya di dunia. Iran juga konsisten membela hak bangsa tertindas Palestina. Selain itu, Selama 35 tahun, Iran tampil menjadi negara pengusung demokrasi religius dengan menggelar 32 pemilu yang seluruhnya didukung rakyat dengan tingkat partisipasi tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa sistem politik Republik Islam Iran dinamis dan menjunjung tinggi suara rakyat.
Tingginya peran serta rakyat dalam berbagai peristiwa penting seperti peringatan hari kemenangan Revolusi Islam Iran 22 Bahman dan Hari Quds Sedunia yang dicanangkan Imam Khomeini menunjukkan dukungan besar rakyat terhadap cita-cita luhur pendiri Revolusi Islam Iran yang tetap lestari hingga kini.
Post a Comment