Header Ads

test

Kepala-kepala suku di Pegunungan Papua akan Menghalangi Kedatangan PRAHARA

Prabowo-Hatta Diminta Jangan Datang ke Papua, Luka Sejarah. Luka sejarah akibat aksi-aksi militer Prabowo Subianto di Papua (yang kini menjadi dua propinsi), tidak akan pernah hilang dari ingatan rakyat Papua. Ini luka abadi. Maka dimohon Prabowo-Hatta jangan pernah berkampanye ke Papua. Benny Naraha Lefaan, salah satu tokoh Papua, yang juga adalah Sekretaris Relawan Jokowi Bara JP Papua, menyatakan bahwa,

“Kepala-kepala suku di Pegunungan Papua sudah bersepakat, akan menghalangi kedatangan Prabowo dengan segala cara. Mereka siap tidur di jalan mulai Abepura hingga Jayapura, sehingga tak akan ada yang bisa lewat,

Benny menegaskan, orang Papua adalah rakyat yang cinta damai. “Pasukan Prabowo pernah menebar racun di hulu sungai, membuat puluhan ribu penduduk yang menggunakan sungai untuk air minum, tewas,

Pasukan Prabowo juga pernah menembaki jemaat gereja yang sedang merayakan Natal. “Ini bukan soal kampanye-kampanyean. Ini soal luka sejarah. Sampai bumi hancur, kami tak ingin Prabowo menginjak Tanah Papua

Luka sejarah bukan hanya dialami keluarga yang dibantai pasukan Prabowo, tetapi juga dirasakan semua orang Papua. Luka ini pula yang menyuburkan keinginan sebagian orang untuk lepas dari Indonesia, sebab tidak pernah ada pengadilan atas pembantaian orang Papua.

Demi keutuhan bangsa dalam NRKI, Prabowo jangan pernah ke Papua. Hatta Radjasa juga jangan pernah ke Papua, karena dia adalah dalang perampokan sumber daya alam Papua. Kami orang Papua, berdiri tegak mengawal aspirasi,”

Dengan demikian, jika Prabowo-Hatta berkoar, koar tentang kedaulatan Negara, termasuk terhadap hasil tambang, maka, nyaris tak tak pernah bersuara mengenai Papua, misalnya Frerposr serta upaya pembangunan Papua dan membebaskan mereka dari gangguan keamanan. Hal itu terjadi, karena Prabowo telah meninggalkan akar pahit dalam diri, tubuh, roh dan jwa Orang-orang Papua di Papua.

No comments