Header Ads

test

Buku, Surga Pengetahuan




Setiap tahun Iran menggelar pameran buku internasional yang digelar di Tehran. Tahun ini, even budaya tersebut berlangsung tanggal 29 April hingga 10 Mei 2014. Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani membuka acara Pameran Buku Internasional Tehran (TIBF) ke-27 yang berlangsung di Mushala Imam Khomeini Tehran. Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Iran lainnya, termasuk Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Ali Jannati, Direktur  Pameran Buku Internasional Tehran (TIBF) ke-27, Sayid Abbas Salehi, Gubernur Tehran Sayid Hassan Hashemi, dan sejumlah perwakilan dari penerbit dan dewan pers Iran.



Presiden Iran dalam pidato sambutannya mengatakan, "Buku bermakna kelahiran dan kemunculan pemikiran manusia. Ketika pemikiran harus dihormati, maka buku, penulis, penerbit, dan pembaca buku juga harus dihormati". Penghargaan terhadap buku juga ditegaskan Hassan Rouhani,"Buku merupakan lingkaran yang menghubungkan antarsesama manusia. Islam merupakan agama yang tidak terikat dengan etnis maupun suku tertentu, atau fanatisme golongan dan kabilah. Dalam Islam, pintu masuknya hakikat dan ilmu, budaya adalah akal dan hati, bukan kelompok maupun tanah air. Untuk itulah, sebagaimana budaya dan agama yang tidak mengenal batas, maka buku pun bermakna demikian, bahwa kita tidak melihat ada jarak antara yang dilakukan di masa lalu dan apa yang akan dikerjakan ke depan."



Setiap tahun, pameran buku internasional Tehran diikuti oleh berbagai penerbit domestik dan asing. Lebih dari lima juta orang juga mengunjungi even besar tersebut. Tahun lalu, 2.480 penerbit Iran, dan lebih dari 1.600 penerbit internasional berpatisipasi di pameran buku itu. Para penerbit internasional tersebut berasal dari 77 negara dunia seperti Inggris, Jerman, India, Lebanon, Suriah, Arab Saudi dan negara lain.



Pameran buku internasional Tehran merupakan salah satu momentum budaya terpenting di Iran. Kegiatan tahunan berskala internasional itu digelar pada bulan Ordibehest di ibukota Iran. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pameran buku yang sudah menginjak usia ke-27 ini digelar di Mushala besar Tehran.



Bagi para peminat buku, pameran ini memiliki kedudukan khusus sebagai momentum penting budaya yang ditunggu-tunggu masyarakat Iran dan kawasan. Pameran buku internasional pertama kali digelar tahun 1987 di Tehran. Sejak saat itu hingga kini, pameran tersebut diselenggarakan oleh "Lembaga Pameran Budaya Iran" yang berafiliasi di bawah Kementerian Budaya dan Bimbingan Islam.



Pameran buku internasional Tehran yang digelar setiap tahun selalu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Pameran tersebut menampilkan buku dari beragam disiplin ilmu seperti studi Islam, filsafat, medis, teknik, ekonomi, sastra, seni, sejarah, geografi, sinema dan Iranologi serta ilmu lainnya. Tidak hanya itu, berbagai penerbit menyuguhkan buku-buku khusus untuk anak-anak dan remaja serta buku parenting.



Tahun ini, berbagai buku dari Iran dan sejumlah negara dunia turut meramaikan pameran buku internasional Tehran. Konsumen buku dari berbagai jenjang usia dan status sosial, mulai dari anak-anak dan masyarakat umum hingga peneliti, mahasiswa dan dosen, seperti tahun sebelumnya menikmati berbagai kemudahan berupa bantuan subsidi pembelian  buku, terutama untuk buku-buku asing. Namun seiring penerapan kebijakan subsidi terarah, pemerintah Iran mulai mengurangi subsidi buku untuk tema-tema tertentu.



Selain membeli buku, pengunjung juga bisa menikmati hiburan dengan mengitari areal pameran yang luas. Selain buku, pameran internasional ini menyajikan teater jalanan di ruang terbuka, perlombaan di berbagai usia, pertunjukan boneka untuk anak-anak dan berbagai pagelaran budaya lainnya untuk mengenal budaya Iran lebih dekat. Demikian pula, digelar ceramah maupun kelas yang membahas masalah tertentu dengan menghadirkan para ahli di bidangnya masing-masing.



Pameran buku internasional Tehran merupakan salah satu pameran yang paling tinggi tingkat pengunjungnya, dan terbilang besar perputaran dana dari even besar di bidang budaya itu. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tingkat baca masyarakat dan  perhatian mereka terhadap buku. Data statistik pameran tahun lalu menunjukkan bahwa volume penjualan buku mencapai 1,7 triliun rial selama 10 hari. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 25 persen dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, pengunjung pameran mencapai lima juta orang.



Pameran buku ini menjadi kesempatan emas bagi penerbit bersama berbagai lembaga budaya untuk menyuguhkan berbagai produk barunya kepada khalayak. Tahun lalu, bagian buku dalam negeri dari pameran internasional ini diramaikan kehadiran 2.338 penerbit yang aktif menyajikan produknya dari berbagai disiplin ilmu, seperti humaniora, ilmu sosial, seni, eksakta, teknologi informasi, medis hingga sastra. Tidak kurang dari 208 ribu judul buku dipasarkan dalam even budaya itu. Di bagian internasional dihadiri 1.600 penerbit dari berbagai negara dunia dengan 200 ribu judul buku.



Penyelenggaraan pameran buku internasional Tehran juga dimeriahkan even penting seperti kelas maupun seminar dengan berbagai isu dan para pembicara yang menguasai bidangnya masing-masing. Sebagian dari isu yang dibahas adalah bahasa dan sastra Persia di arena internasional, Palestina, kebebasan pemikiran dalam humaniora, model Iran Islami maju, interaksi konstruktif antara para penulis berbahasa Farsi di dunia dan terjemah serta produksi pemikiran ilmiah.



Selain itu, sejumlah isu lain seperti pemikiran para ilmuwan Islam Iran, wajah Islam di Eropa abad pertengahan, dan sosok para nabi dalam sinema Iran dan Hollywood juga menjadi agenda penting yang tidak bisa dilewatkan dari even kebudayaan ini. Tidak hanya itu, digelar juga berbagai pertemuan yang membahas karya tokoh kebudayaan dan intelektual berpengaruh di Iran yang telah meninggal seperti profesor Kazem Motammednejad yang wafat Desember 2013 lalu. Bapak ilmu komunikasi Iran ini meninggal dunia di usia 79 tahun di ibu kota Tehran. Pameran buku internasional Tehran berakhir 10 Mei 2014.

No comments