Memperbaiki Hubungan dengan Masyarakat, Lebih Agung dari Puasa dan Zakat
Menghindari perpecahan, fitnah, dan dekadensi sosial termasuk salah satu ajaran penting Islam dalam etika sosial. Jika ajaran ini terwujud, maka ketenteraman, persatuan, cinta kasih, dan kemajuan spiritual dan material pasti tercapai.
Ajaran ini juga memperoleh perhatian para manusia suci as dan mendorong seluruh masyarakat untuk melaksanakannya.
Pada suatu hari, Rasulullah saw pernah bertanya kepada para sahabat, “Maukah saya tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih agung daripada puasa dan zakat?” Mereka menjawab, “Ya. Wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Itu adalah memperbaiki hubungan di kalangan masyarakat. Kekacauan hubungan masyarakat akan memusnahkan agama.” (Tanbih al-Khawathir, jld. 1, hlm. 39)
Imam Baqir as juga pernah berkata, “Setan senantiasa berusaha untuk menciptakan perpecahan di kalangan mukminin ... Rahmat Allah atas seseorang yang selalu menciptakan keakraban di antara dua sahabat ....” (Al-Kafi, jld. 2, hlm. 346)
Bahaya perpecahan juga telah sering diperingatkan oleh para manusia suci dalam ucapan-ucapan cemerlang mereka.
Imam Amirul Mukminin Ali as berkata, “Bergeraklah bersama jamaah, karena tangan Allah bersama jamaah. Hindarilah perpecahan, karena kambing yang tertinggal pasti akan terancam serigala, manusia yang tertinggal dari masyarakat juga akan terhalang dari hidayah para wali Allah dan menjadi santapan setan.” (Nahj al-Balaghah, khutbah no. 127)
Post a Comment