Nama yang Baik, Hadiah Pertama Orang Tua kepada Anak
Dalam tulisan singkat ini akan diulas mengenai pentingnya untuk memberikan nama yang baik dan bagus kepada anak dan pengaruhnya menurut Islam. Nama dan pemberian nama memiliki tempat khusus dalam budaya populer dunia. Manusia dikenal dengan namanya masing-masing dan hal ini merupakan salah satu aspek yang membedakan antara manusia dan makhluk lainnya.
Nama setiap orang adalah tanda untuk dirinya dan untuk membedakannya dari orang lain. Nama yang baik dan mulia akan memiliki pengaruh besar bagi pendidikan dan psikologis pemilik nama tersebut. Ketika seseorang dipanggil dengan suatu nama, maka ia akan terdorong untuk menyesuaikan dirinya seperti dengan makna dan hakikat nama yang dimilikinya, bahkan orang itu akan berusaha menjadi wujud nyata dari nama tersebut.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para pakar di Universitas Northwestern di negara bagian Illinois Amerika menunjukkan bahwa pemilihan nama sangat lebih penting dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Menurut para peneliti itu, memiliki nama yang bagus dan indah tidak hanya akan meningkatkan rasa percaya diri bagi pemiliknya saja, tetapi juga akan menyebabkan orang lain melihatnya lebih positif.
David Figlio, ketua tim peneliti tersebut mengatakan, “... sebenarnya, nama seperti sebuah kartu nama, yang memperkenalkan dan mengekspresikan karakter batin kita. Suara dan arti sebuah nama memiliki pengaruh langsung pada perilaku dan penilaian orang lain kepada kita.”
Ia menambahkan, pemberian nama kepada anak laki-laki dengan nama yang agak mirip untuk anak perempuan, akan menimbulkan persoalan serius terhadap rasa aman bagi anak itu. Selain itu, kata Figlio, nama-nama yang sangat asli dan langka dapat menyebabkan pemiliknya menjadi orang-orang yang sangat berbeda dengan orang lain.
Setelah menganalisa 1.700 kombinasi huruf dan suara, para peneliti memahami bahwa pemberian nama yang cocok dan sesuai dengan identitasnya sebagai perempuan kepada anak-anak perempuan, akan membuat karakter mereka lebih feminin dan lebih anggun. Sementara pemberian nama yang tidak biasanya dan agak mirip dengan nama laki-laki kepada anak-anak perempuan akan menyebabkan mereka memiliki karakter yang lebih kasar dan kaku. Dari penjelasan di atas, maka sampai pada kesimpulan bahwa pemberian nama adalah hal yang penting.
Selama berabad-abad lalu, Islam telah menyinggung pentingnya untuk memberikan nama yang baik dan bagus kepada anak. Islam memiliki program dan gaya hidup, bahkan agama Samawi tersebut memperhatikan hal terkecil dari kehidupan manusia dari sebelum lahir hingga setelah mati.
Memilih nama yang baik dan bagus adalah salah satu hal penting yang sangat ditekankan oleh Islam. Nabi Muhammad Saw bersabda: “Nama yang baik adalah hadiah pertama masing-masing dari kalian kepada anak kalian. Oleh karena itu, pilihlah nama yang paling baik kepada anak kalian.”
Menurut pandangan Islam, nama memiliki pengaruh mendalam dan tak terbantahkan dalam pengembangan kepribadian seseorang. Nama yang baik dapat menumbuhkan motivasi pemiliknya untuk berbuat baik dan mendorongnya ke arah contoh-contoh yang ideal. Sementara nama yang buruk dan tercela mungkin akan mendorong pemiliknya ke arah sikap-sikap negatif, menyendiri, memiliki rasa ingin balas dendam dan agresif.
Terkadang, sebagian orang memanggil anak-anak mereka atau keluarganya dengan panggilan, julukan atau gelar tertentu dan mungkin saja mereka tidak protes, tetapi ketidaksenangan atas panggilan itu akan tampak di wajahnya. Gelar yang buruk tersebut tentunya juga akan berpengaruh buruk terutama bagi psikologis anak itu.
Kini muncul pertanyaan, bagaimana mungkin sebuah panggilan dan nama yang kita ucapkan kepada orang lain ketika memanggilnya dapat menimbulkan rasa kasih sayang atau permusuhan? Allah Swt dalam Surat al-Hujurat Ayat 11 berfirman, “Hai orang-orang yang beriman… janganlah kalian panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk nama ialah nama yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”
Islam sangat melarang pemberian julukan dan gelar yang buruk kepada orang lain. Agama Samawi yang diturunkan untuk membentuk sebuah masyarakat yang sehat tersebut juga selalu menekankan hubungan persaudaraan yang baik, sebab, sebuah mayarakat yang ideal akan terwujud ketika standar akhlak terjaga dengan baik.
Dalam ajaran-ajaran Islam, terutama dalam pedoman yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, anak memiliki banyak hak termasuk hak untuk memiliki identitas keluarga, jaminan keamanan pribadi dan sosial, hak untuk belajar dan mengenyam pendidikan agama, dan hak untuk memiliki nama yang baik.
Pemberian nama yang baik dan indah kepada anak, selain akan meningkatkan penghormatan dan martabat bagi anak itu, juga akan menjadi tanda tentang cara berpikir dan minat intelektual dan spiritual keluarganya. Oleh karena itu, Islam sangat menekankan kepada kita untuk memberikan nama yang memiliki makna dan pesan budaya asli Islam. Hal itu mengingat pemilihan nama yang bermakna sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian anak-anak kita.
Pemberian nama kepada anak dengan nama orang-orang besar dan tokoh-tokoh terkemuka akan menumbuhkan rasa percaya diri dan bermartabat bagi anak tersebut. Ia akan berusaha menyesuaikan perilaku dan perbuatannya dengan karakter pemilik nama itu. Rasa tersebut sedikit demi sedikit akan mempengaruhi perilaku dan perkataannya hingga ia akan menganggap dirinya bertanggung jawab untuk menjaga kesucian nama tersebut. Nama yang baik dan indah akan menyebabkan pemiliknya terpuji dan akan tumbuh kebahagiaan tersendiri baginya. Dengan nama itu, karakternya juga akan menguat.
Di Hari Asyura, ketika tubuh bersimbah darah Hurr, komandan pasukan Yazid yang bertaubat dan bergabung dengan Imam Husein as, tersungkur ke tanah, beliau segera mendekati tubuh tersebut dan membersihkan wajah penuh darah itu sambil berkata, "Ahsantum wahai Hurr! Engkau laki-laki yang bebas seperti halnya engkau dipanggil orang yang bebas di dunia dan di akhirat. Aku bersumpah demi Allah! Ibumu tidak salah telah memberikan nama kepadamu sebagai Hurr (bebas). Demi Allah, engkau laki-laki yang bebas di dunia, dan engkau akan termasuk orang yang berbahagia di akhirat kelak."
Buraidah bin al-Hushaib yang berasal dari kota Madinah adalah seorang yang memiliki posisi tinggi di antara kaumnya. Ia dikenal karena keberaniannya. Ketika mendengar orang-orang Quraish akan memberikan hadiah besar berupa 100 unta kepada siapa saja yang dapat menangkap Nabi Muhammad Saw, Buraidah segera mengumpulkan 80 orang berkuda dari bani Sahm untuk menangkap Rasulullah Saw dan menyerahkannya kepada orang-orang Quraish. Mereka kemudian menghadang Nabi Muhammad Saw yang sedang berhijrah di dekat kota Madinah.
Ketika bertemu dengan rombongan Buraidah, Rasulullah Saw bertanya kepadanya: "Engkau siapa dan siapa namamu?". Ia menjawab: "Buraidah". Beliau kemudian berkata kepada rombongannya: "Pekerjaan kita mudah dan keadaan kita juga lebih baik". Nabi Muhammad Saw dengan ramah bertanya lagi: "Engkau berasal dari kabilah mana?" Ia menjawab: "Aku dari kabilah Aslam". Beliau (Saw) berkata: "Kita selamat". Rasulullah untuk ketiga kalinya kepada Buraidah bertanya: "Kamu dari bani apa di kabilah Aslam?". Ia menjawab: "Aku dari Bani Sahm." Beliau kemudian bersabda: "Undian keluar atas namamu, engkau akan sukses dan menang".
Ketika mendengar perkataan indah dan penjelasan menarik dari Rasulullah Saw, hati dan jiwa Buraidah terpikat dengan perilaku dan ucapan beliau. Ia kemudian bertanya, "Engkau siapa?". Beliau kemudian menjawab: "Aku adalah Muhammad bin Abdullah, utusan Allah (Swt)". Buraidah dan rombongannya langsung bersyahadat dan masuk Islam.
Nama yang baik kadang kala akan melatar belakangi keselamatan dan kebahagiaan manusia dan mengubah arah kehidupannya. Berkat kecintaan dan pengorbanannya yang besar, Buraidah bin al-Hushaib Aslami menjadi sahabat dan penolong khusus Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali as. Imam Baqir as berkata, “Nama yang paling dicintai adalah nama yang menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, dan nama yang paling baik adalah nama-nama para Nabi.”
Nama indah Rasulullah Saw menjadi nama yang paling populer tidak hanya di negara-negara Islam saja, tetapi juga di sebagian negara non-Muslim. Biro Statistik Nasional Inggris dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Muhammad” adalah nama yang paling umum, dan bahkan nama itu menjadi satu-satunya nama yang menempati peringkat teratas di antara bayi-bayi di Inggris dan Wales sejak tahun 2007.
Mengingat pentingnya pemilihan nama dalam Islam, banyak keluarga yang menggelar perayaan atas penamaan tersebut. Dalam tradisi Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, ketika seorang bayi terlahir ke dunia, maka disunahkan untuk membacakan azan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya. Setelah itu, bayi tersebut diberi nama.
Dengan demikian, sejak lahir dan ketika fitrahnya masih suci, bayi itu telah dikenalkan dengan suara Tauhid. Hal itu menunjukkan bahwa Islam mendidik anak sejak lahir dan menilai pemberian nama yang baik sebagai hadiah terbaik dan terpenting orang tua kepada anak-anaknya untuk pertumbuhan spiritual mereka. (IRIB)
Post a Comment