Header Ads

test

Imam Mahdi as


Para filosof Ikhwan As-shafa juga -dalam filsafat mereka- menaruh perhatian serius terhadap masalah Mahdisme. Dan mereka juga meyakini prihal “Ghaibah dan Dzuhur” Imam Mahdi Ajf. Mereka meyakini bahwa Imam Mahdi akan menguasai dunia dan memenuhi dunia dengan keadilan setelah dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan.
Imam Mahdi As memiliki dua masa kepemimpinan: masa kasyf (zhuhur, nampak) dan masa satr (gaib, tersembunyi). Pada masa kasyf, kekuasaan beliau akan nampak jelas di tengah-tengah umat. Dan pada masa satr, beliau berkuasa di balik tabir yang tidak nampak secara langsung bagi umat. Hal itu terjadi bukan karena beliau takut. Hanya para wakil beliaulah yang mengetahui tempat kediaman beliau. Dan setiap kali mereka mempunyai urusan dengannya, mereka pergi untuk menjumpainya. Karena jika tidak demikian, maka dunia ini akan kosong dari seorang hujjah (khalifah) Allah Swt. Sementara Allah Swt tidak pernah membiarkan umat ini hidup tanpa seorang hujjah dan imam pilihan-Nya. Para imam maksum As adalah sebagai tali penghubung yang tidak pernah terputus antara makhluk dan Khalik. Mereka laksana paku-paku bumi dan para khalifatullah yang sejati baik pada masa kasyf maupun pada masa satr. Siapa saja yang mati dan tidak mengenal imam zamannya, maka dia dianggap mati seperti orang-orang Jahiliyah.[6]
Sebagian ulama Islam berkata: “Sesungguhnya tujuan penciptaan manusia adalah untuk mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan yaitu berhubungan dengan wujud paling paripurna, dan wujud paripurna hanyalah Allah Swt semata. Sudah pasti bahwa tujuan ini dapat terealisasi pada sebagian manusia. Karena jika tidak, maka hal ini akan menafikan tujuan utama penciptaan yang melazimkan kelemahan dan kebodohan Tuhan Yang Maha Haq, dan hal itu sesuatu yang mustahil. Sebagian manusia yang telah mencapai puncak kesempurnaan itu adalah 14 manusia suci.[7] Yakni berdasarkan illat akhir dari tujuan penciptaan alam ini adalah manusia sempurna tersebut.

No comments