Hukum Puasa Pada 9-10 Muharram
Puasa itu pada dasarnya sunnah di hari apa saja selain di hari-hari yang dilarang seperti ied. Akan tetapi Bani Umayyah dan pengikutnya, menekan-nekankan puasa di tanggal 10 muharram itu Sebagai rasa syukur karena sudah berhasil membunuh imam Husain as oleh yazid sesuai perintah ayahnya mu'awiyyah. Nah, Sebagaimana pekerjaan orang-orang yang memang tidak cinta Islam, maka biasa membuat hadits-hadits palsu Sebagaimana di tempat-tempat lainnya atau di masalah-masalah lainnya. Karena itu dibuatlah hadits palsu yang mengatakan bahwa hari ke 10 itu adalah hari berberkah dimana nabi Adam as diampuni (padahal diampuninya nabi Adam as di hari 9 Dzulhijjah yang trus disyukuinya di Masy'ar yang karena itu terus menjadi bagian haji), atau perahu nabi Nuh as mendarat di bumi, atau ini dan itu.
Dengan demikian, karena puasa 10 Muharram itu teleh menjadi alat memerangi kebenaran yang mendasar, yakni kemestian adanya imam maksum as Setelah Nabi saww, maka sudah jelas, puasa di hari tersebut tidak dianjurkan oleh Islam itu sendiri. Karena itu, maka puasa di hari tersebut menjadi makruh. Apalagi Sebagai hari berberkah dan diperintah Nabi saww yang melalui hadits-hadits palsu tersebut. Bahkan kalau dengan niat seperti ini, yakni Sebagai perintah Nabi saww, Sementara ia tahu bahwa hal itu tidak diperintah Nabi saww, maka bisa menjadi bid'ah dan haram.
Sedang tidak makan dan minum sampai ashr, hal tersebut karena merupakan anjuran untuk mengenang lapar dan dahaganya imam Husain a di Karbala. Dan, sudah tentu bahwa mengenang, menangisi serta mengkaji terus peristiwa Karbala itu adalah ibadah umum dalam Islam, karena mengimani dan membela kebenaran Islam yang dibawa oleh imam Maksum as.
Intinya, di Ahlulbait as, riwayat puasa di hari-hari tersebut itu tidak ada dan, kalaulah adapun, maka ia adalah hadits yang tidak kuat/shahih. Jadi, riwayat tersebut hanya ada di sunni yang dibuat oleh beberapa salaf yang memerangi imam Husain as untuk menutupi kejahatan mereka dan mengajak orang lain berbahagia hingga tidak lagi mengenang peristiwa Karbala tersebut, atau bahkan mengajak bahagia karena telah membunuh imam Husain as di hari tersebut.
Post a Comment