Header Ads

test

Ayat Mubahilah : Qs:3:6

“Barang siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang menyakinkan kamu) maka katakanlah (kepadanya) marilah kita memanggil anak-anak kami (Abna’ana) dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami (nisa’ana) dan isteri-isteri kamu, diri kami (anfusna) dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahilah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” 
(Ali Imran: 61)
.
Imam Fakhruddin Ar-Razi di dalam At-Tafsīrul Kabīrnya, menulis bahwa Imam Kazhim a.s. berkata: 
“Pada peristiwa mubahalah dengan para Uskup Kristen Najran, Rasulullah SAWW hanya membawa Ali bin Abi Thalib, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Ini berarti, diri (anfusanā) berarti Ali bin Abi Thalib, wanita (nisā`anā) berarti Fathimah, dan anak-anak (abnā’anā) berarti Hasan dan Husein yang telah dinyatakan oleh Allah sebagai putra-putra Rasulullah SAWW sendiri”.
.
Sesungguhnya maqam (Ahl Bayt) adalah menunjukkan perbedaan yang ketara antara golongan beriman daripada golongan syirik dan mereka yang menzahirkan keimanan adalah pembela agama dan pemimpin umat dan sesuci jiwa yang telah dihapuskan kekotoran daripada mereka dengan sebersih-bersihnya, maka doa mereka tidak ditolak dan tidak satu kalimah yang didustakan. 
.
Dari sini kita dapat memahami bahawa apa juga yang sampai kepada kami daripada Ahl Bayt sama ada dari segi pemikiran, syariat, hadith, tafsir, hidayat dan arahan adalah berjalan mengikut landasan, dan sikap ini, iaitu (Ahl Bayt) adalah yang benar dari segi keutuhan, perjalanan hidup dan peraturannya. 
.
(Ahlulbait disini diartikan sebagai orang yang suci yaitu Ali , Fatimah, Hasan Husein, lihat al-Zamakhshari, al-Kashshaf, Surah Al-Imran, ayat 61, begitu juga dalam Tafsir al-Tha’labi daripada Mujahid dan al-Kalbi)

No comments