Israel Gunakan DIME dan Bom Fosfor di Gaza
"Gelombang tekanan [dari Dime] bergerak dari tanah ke atas dan itulah
sebabnya kenapa sebagian besar pasien mengalami luka parah pada bagian
bawah tubuh dan perut," jelas Fosse.
Seorang dokter Jerman, Jan Brommundt yang bekerja di Khan Younis, Gaza mengatakan bahwa ia menyaksikan korban bom yang mengerikan di sana.
Mengutip al-Jazeera, Liveleak melaporkan bahwa mayoritas korban kehilangan kedua kakinya. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Israel menggunakan Dense Inert Metal Explosive (DIME).
Saat meledak, DIME akan mengeluarkan debu yang akan membakar dan menghancurkan segala sesuatu dalam radius empat meter.
Brommundt mengatakan, dalam beerapa kasus, luka di bagian perut korban awalnya terlihat kecil tapi beberapa jam kemudian memburuk dan membuat organ lain mengalami gagal fungsi.
"Awalnya semua terlihat biasa...tapi dalam 1-5 jam abdomen akan terlihat akut seperti terkena appendictus yang saat dioperasi akan terlihat lusinan partikel kecil di seluruh organ," katanya.
"Ini tampaknya semacam peledak kecil yang menyebarkan partikel kecil seukuran 1x1 atau 2x1 milimeter yang menembus semua organ. Ini cedera kecil dan Anda tidak bisa menyelesaikannya dengan pembedahan," lanjut Brommundt.
Para dokter di sana mengatakan, banyak pasien yang kemudian mengalami keracunan darah dan mati.
Dr. Erik Fosse, asal Norwegia yang bekerja di rumah sakit al-Shifa di utara Gaza juga mengatakan pada al-Jazeera, "Kami menduga mereka menggunakan senjata DIME sebab kami menyaksikan banyak sekali amputasi atau robekan daging di tubuh bagian bawah."
"Gelombang tekanan [dari Dime] bergerak dari tanah ke atas dan itulah sebabnya kenapa sebagian besar pasien mengalami luka parah pada bagian bawah tubuh dan perut," jelas Fosse.
Di mata Fosse, cedera yang dialami pasien-pasiennya sangat mengerikan dan lebih parah dari cedera akibat ranjau darat karena luka sampai ke pangkal paha dan kaki korban hancur berkeping-keping.
Ia meminta PBB mengirim badan yang menyelidiki korban yang selamat apakah mereka kemudian menderita kanker karena muncul klaim bahwa DIME memiliki bahan-bahan radioaktif.
Pihak medis juga mengecam Israel karena menggunakan fospor putih--senjata kimia terlarang--dalam serangannya di Gaza.
Fosfor putih adalah bahan kimia beracun yang menyebabkan luka bakar cukup parah dan percikan api yang sulit dipadamkan.
Seorang dokter Jerman, Jan Brommundt yang bekerja di Khan Younis, Gaza mengatakan bahwa ia menyaksikan korban bom yang mengerikan di sana.
Mengutip al-Jazeera, Liveleak melaporkan bahwa mayoritas korban kehilangan kedua kakinya. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Israel menggunakan Dense Inert Metal Explosive (DIME).
Saat meledak, DIME akan mengeluarkan debu yang akan membakar dan menghancurkan segala sesuatu dalam radius empat meter.
Brommundt mengatakan, dalam beerapa kasus, luka di bagian perut korban awalnya terlihat kecil tapi beberapa jam kemudian memburuk dan membuat organ lain mengalami gagal fungsi.
"Awalnya semua terlihat biasa...tapi dalam 1-5 jam abdomen akan terlihat akut seperti terkena appendictus yang saat dioperasi akan terlihat lusinan partikel kecil di seluruh organ," katanya.
"Ini tampaknya semacam peledak kecil yang menyebarkan partikel kecil seukuran 1x1 atau 2x1 milimeter yang menembus semua organ. Ini cedera kecil dan Anda tidak bisa menyelesaikannya dengan pembedahan," lanjut Brommundt.
Para dokter di sana mengatakan, banyak pasien yang kemudian mengalami keracunan darah dan mati.
Dr. Erik Fosse, asal Norwegia yang bekerja di rumah sakit al-Shifa di utara Gaza juga mengatakan pada al-Jazeera, "Kami menduga mereka menggunakan senjata DIME sebab kami menyaksikan banyak sekali amputasi atau robekan daging di tubuh bagian bawah."
"Gelombang tekanan [dari Dime] bergerak dari tanah ke atas dan itulah sebabnya kenapa sebagian besar pasien mengalami luka parah pada bagian bawah tubuh dan perut," jelas Fosse.
Di mata Fosse, cedera yang dialami pasien-pasiennya sangat mengerikan dan lebih parah dari cedera akibat ranjau darat karena luka sampai ke pangkal paha dan kaki korban hancur berkeping-keping.
Ia meminta PBB mengirim badan yang menyelidiki korban yang selamat apakah mereka kemudian menderita kanker karena muncul klaim bahwa DIME memiliki bahan-bahan radioaktif.
Pihak medis juga mengecam Israel karena menggunakan fospor putih--senjata kimia terlarang--dalam serangannya di Gaza.
Fosfor putih adalah bahan kimia beracun yang menyebabkan luka bakar cukup parah dan percikan api yang sulit dipadamkan.
Post a Comment