Header Ads

test

Allah lebih pengasih dari seorang Ibu

BismilllahhiRrahmaniRrahim...

Rahmat Allah Swt tidak terbatas. Dia lebih pengasih dari siapapun. Sebuah kisah menuturkan sebagai berikut : ada seorang ibu yang mempunyai dua orang anak laki-laki. Satu orang anaknya berada dijalan  yang benar, baik dan taat. Sedangkan anak satunya lagi sering berbuat dosa dan kejahatan.  Anak yang pertama meninggal dunia. Meskipun anak itu meninggalkaannya namun sang ibu tidak begitu sedih. Sang ibu berkata, “ Saya tahu perbuatannya selalu baik, tentu dia akan mendapat tempat yang baik”.
Kemudian anak yang kedua sakit dan sedang menghadapi sakaratul maut. Sang ibu begitu sedih dan banyak menangis. Si anak berkata kepada ibunya, “ kenapa untuk saudaraku ibu tidak begitu bersedih sedangkan untukku yang sering menyakiti dan berbuat dosa , ibu begitu bersedih?”
Sang ibu menjawab, “Anakku, aku tidak mengkhawatirkan saudaramu. Dia pasti memperoleh tempat yang baik dan akan masuk surga. Namun ibu sangat mengkhawatirkanmu.”
Si anak berkata, “Ibu tidak perlu khawatir. Karena saat ini juga telah terbersit dalam hatiku, betapa seorang ibu begitu menyayangi anaknya. Tentunya tuhan yang telah menciptakan ibu juga amat sayang kepadaku. Karena itu, ibu tidak usah khawatir. Karena Allah Swt pasti mengampuniku.” Dengan kata-katanya itu si anak dapat menenangkan ibunya.
Kemudian anak itu meninggal dunia. Dalam mimpi sang ibu melihat anaknya berada di salah satu taman surga. Sang ibu bertanya, “Anakku, bagaimana engkau bisa sampai ke taman itu ?”
Si anak menjawab, “ seperti yang aku katakan kepadamu. Aku berkata kepada Allah, ‘Ibuku sangat menyayangiku. Dia tidak ingn anaknya masuk neraka. Lantas,  Engkau yang beribu-ribu kali lebih penyayang dibandingkan ibu, apakah rela aku masuk neraka?”
Dalam sebuah hadis diceritakan, seorang ibu menyalakan tungku untuk memasak roti. Api sudah menyala sementara anaknya bermain kesana kemari di sekitar perapian. Pada saat tepung gandum sudah siap untuk dimasak, datang seorang wanita lalu bertanya, “Apakah engkau mengenal laki-laki yang tadi lewat ke sini ? “ ibu itu menjawab, “tidak tahu”. Wanita itu memeberitahu, “laki-laki itu adalah Rasulullah saw.”
Kemudian ibu itu datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “ Wahai Rasulullah, aku punya pertanyaan, “ Rasulullah menjawab, “ Silahkan tanyakan”. Si ibu bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah ibu yang pailing penyayang atau Allah Swt ? “ Rasulullah saw menjawab,” Tentu Allah yang paling penyayang.”
Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa seluruh cinta dan rahmat yang tersebar di alam semesta ini hanya seperseratus dari rahmat Allah Swt. Adapun sembilan puluh sembilan persen rahmat yang lain, akan ditampakkan oleh Allah Swt pada hari kiamat.
Jadi seluruh kasih sayang ibu kepada anak-anaknya di dunia ini sesungguhnya berasal dari satu rahmat yang Allah Swt tebarkan dialam ini. Dengan kata lain, hanya sebagian kecil rahmat dan cinta Allah yang diletakkan pada hati seorang ibu. Kita pun kemudian menyadari betapa Allah Swt Maha Penyayang ! “ Allah lebih penyayang dari semua yang penyayang.” Bahkan seluruh rahmat dan kasih sayang sepenuhnya berasal dari-Nya.
Karena itu, Rasulullah saw bersabda, “ Sudah barang tentu Allah lebih penyayang dari seorang ibu.”

Ibu itu berkata, “ Aku sebagai ibu sama sekali tidak terlintas keinginan sedikit pun untuk memasukkan anakku ke dalam tungku api.  Lantas bagaimana mungkin Allah Swt rela memasukkan hamba-hambaNya keneraka!”
Mendengar itu Rasulullah saw sedih dan kecewa. Air matanya mengalir dan beliau menangis. Kemudian beliau bersabda,” Allah Swt tidak akan memasukkan seseorang ke dalam neraka kecuali jika dia menolak untuk mengatakan, “Tidak ada Tuhan selain Allah.” 
Artinya seseorang yang tidak mau menerima tuan rumah atau dia tidak mau menerima Allah Swt  itulah neraka. Saat dia tunduk kepada kebenaran, maka itu adalah surga. Seseorang tidak akan masuk neraka kecuali dia lari dari naungan Allah Swt. Dalam hadis qudsi diatakan : “ Kalimat “ tidak adaTuhan selain Alllah’ adalah benteng-Ku, dan siapa yang masuk ke dalam benteng-Ku maka dia aman dari siksa-Ku.



1 comment: