Imam Jawad As di Istana Khalifah
Ketika Imam Kesembilan kita, Imam Muhammad Taqi al-Jawad As masih berusia belia, Khalifah Makmun telah menyusun sebuah program tanya-jawab antara Imam Jawad As dan Yahya bin Akhtam, yang merupakan seorang yang terkenal akan ilmu dan pengetahuannya pada masanya.
Istana dipenuhi oleh massa yang membludak yang berdatangan dari segala penjuru negeri. Dan setiap orang dapat melihat apa yang akan terjadi.
Yahya bin Akhtam yang pertama kali memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Dan pertanyaan pertamanya adalah, Apa yang menjadi kaffarah bagi seseorang yang berpakaian ihram yang berburu dan membunuh buruannya?
Imam Muhammad Taqi al-Jawad menjawab bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Yahya bin Akhtam tersebut sangat global dan Imam Jawad As memintanya untuk lebih rinci sebelum ia menjawab pertanyaan tersebut. Imam Jawad As bertanya kepadanya,
"Apakah orang yang berpakaian ihram tersebut adalah orang yang baligh atau tidak?
"Apakah ia seorang yang merdeka atau seorang budak?
"Apakah ia mengetahui hukum-hukum (syariah) tentang berburu atau tidak?
"Apakaha pakaian ihram yang dikenakannya adalah untuk haji atau umrah?
"Apakah ia sengaja melakukan perbuatan berburu atau tidak?
"Apakah perbuatan ini adalah untuk pertama kalinya atau tidak?
"Apakah ia yang sedang mengenakan pakaian ihram melakukan perbuatan berburu itu di dalam Masjidil Haram (Ka'bah) atau di luar?
"Apakah ia berburu pada siang hari atau malam?
"Apakah binatang buruannya itu kecil atau besar?
"Apakah binatang buruannya itu seekor burung atau binatang lainnya?
"Apakah ia merasa menyesal atau tidak?
Yahya bin Akhtam merasa takjub atas jawaban yang diberikan oleh Imam muda dan tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Ia mulai stutter dan seluruh orang yang hadir di tempat itu menyadari bahwa ilmunya tidak sebanding dengan ilmu yang dimiliki Imam Jawad As.
Khalifah Makmun meminta Imam Jawad As untuk menjawab pertanyaan Yahya bin Akhtam dengan syarat-syarat yang disebutkan di atas. Dan tentu saja Imam Jawad As menjawab seluruh pertanyaan dengan syarat-syarat yang disebutkan olehnya sendiri.
Dan kini giliran Imam Jawad As untuk bertanya kepada Yahya bin Akhtam, akan tetapi Yahya tidak mampu menjawab pertanyaan itu, maka Imam Jawad As menjawab pertanyaan tersebut untuknya.
Post a Comment