Header Ads

test

Peringatan dalam Al-Quran: Perpecahan dan Perselisihan

Perpecahan dan Perselisihan




Allah Swt berfirman:

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk... Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat." (QS. Ali Imran: 103 dan 105)


Persatuan dan meninggalkan perpecahan dan perselisihan merupakan perintah ilahi yang disebutkan banyak dalam ayat al-Quran, sekaligus memperingatkan dampak berbahaya dari perselisihan. Pada surat Ali Imran, ayat 103 dan 105 disebutkan tentang orang-orang yang berselisih bahwa ada azab yang berat menanti mereka. Ungkapan ini menunjukkan peringatan langsung mengenai akibat dari perpecahan dan perselisihan. Tapi perlu diperhatikan bahwa azab yang akan ditimpakan kepada mereka tidak hanya azab akhirat, tapi selama di dunia juga mereka menyaksikan kerugian yang alami masyarakat akibat perselisihan.

Dari sini, Allah Swt berusaha mencegah umat Islam dari perpecahan, perselisihan dan bersitegang dalam urusan agama dan dunia. Allah mengajak mereka semua untuk berpegangan teguh dengan tali Allah agar dapat terjauh dari perselisihan.[1] Selain dua ayat ini, dalam ayat-ayat lain juga memperingatkan fitnah sosial dan politik yang menimpa masyarakat akibat perselisihan. Bahkan dalam sebuah ayat disebutkan bahwa perselisihan disebut sebagai azab dan disandingkan dengan azab ilahi yang lain.

Allah Swt berfirman, "Katakanlah, "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)." (QS. al-An'am: 65)

Atau dalam ayat lain, setelah memperingatkan umat Islam akan konflik di antara mereka, disebutkan juga bahwa konflik di antara mereka menjadi sumber kelemahan dan akan menghilangkan kewibawaan dan keberanian mereka.

Allah Swt berfirman, "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. al-Anfal: 46)

Lebih dari semua itu, dalam surat ar-Rum, Allah Swt ketika memperingatkan umat Islam dari syirik, ciri khas pertama yang disebutkan untuk orang-orang Musyrik adalah perpecahan dan perselisihan mereka dalam agamanya.

Allah berfirman, "Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (QS. ar-Rum: 31-32)

Namun perlu juga diketahui bahwa perpecahan dan perselisihan dalam agama pada dasarnya bersumber dari sikap mereka yang mengikuti hawa nafsunya.[2] Dengan mencermati semua ayat-ayat terkait masalah ini dengan jelas dipahami betapa Allah Swt memperingatkan keras umat Islam dari segala bentuk perselisihan, sekaligus mengingatkan mereka akan dampak buruk dari sikap mereka ini. Allah tidak lupa menyebutkan nasib umat-umat terdahulu yang terjebak dalam fitnah perselisihan ini. Untuk itu Allah meminta umat Islam agar berusaha mencegah terjadinya perselisihan dan mengajak mereka bersatu di bawah agama Allah.

Tak syak, upaya bersatu di bawah agama Allah merupakan faktor paling baik untuk menciptakan persatuan. Karena agama Allah lebih baik ketimbang etnis, bahasa, kebangsaan dan kepentingan ekonomi. Agama Allah dengan sendirinya menciptakan persahabatan dan kedekatan antara mereka yang beragama. Bila mereka mengamalkan agamanya, maka persatuan tidak akan pernah hilang dari diri mereka dan persatuannya akan terus langgeng.

No comments