Bertanya
Bertanya
Pertanyaan merupakan sifat dan kemampuan yang dimiliki lisan. Pertanyaan dapat menjadi jendela terbukanya ilmu dan berlanjutnya proses pembelajaran. Pertanyaan bahkan harus diyakini sebagai tiang utama ilmu.
Bila kita ingin menggambarkan ilmu sebagai badan, maka kakinya adalah pertanyaan yang bersumber dari otak dan mengalir lewat lisan.
Tapi harus diketahui bahwa pertanyaan juga tidak boleh keluar dari batasannya. Karena apa saja yang keluar dari jalur keseimbangan, maka ia akan menjadi musuh dirinya sendiri. Pertanyaan tetap diperlukan dan baik ketika disampaikan dengan rasional dan masih dalam kerangka keseimbangan.
Ringkasnya, bila pertanyaan telah keluar dari batasan normalnya, pertanyaan itu menjadi tidak baik, bahkan berdampak negatif. Imam Ali as mengatakan, "Man Sa'ala Fauqa al-Qudrah, Istahaqqa al-Hirman... Barangsiapa yang bertanya di luar dari kemampuannya, maka layak diboikot."
Maksud dari kata boikot di sini adalah tidak akan mendapatkan jawabannya.
Begitu juga dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 101, Allah Swt berfirman, "Ya Ayyuha al-Ladzina Amanu La Tasalu ‘an Asya'a In Tubda Lakum Tasu'kum... Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu..."
http://indonesian.irib.ir/
Post a Comment