Imam Khomeini Menyeru Allah dengan Kalbu Rindu
All About Ahlulbait - “Bulan Sya’ban adalah bulan Rasulullah dan bulan ampunan. Untuk itu, Ahlul Bait Rasulullah saw selalu memanfaatkan bulan ini sebagai kesempatan untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.”
Begitu hal ini diungkapkan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Kazhim Shiddiqi imam Jumat Tehran dan kepala Madrasah Ilmiah Imam Khomeini ra Tehran pada acara orasi di Husainiah Fatimah Zahra kemarin.
Salah satu doa yang telah sampai ke tangan kita untuk bulan ini, lanjut Shiddiqi, adalah Munajat Sya’baniah. Munajat ini mengandung dorongan untuk berkomitmen memutuskan seluruh ketertautan kalbu kepada selain Allah.
Di bagian lain orasi, Hujjatul Islam Shiddiqi menyinggung kepribadian yang pernah dimiliki oleh Imam Khomeini selama hayat masih dikandung badan. Beliau sangat tegas menghadapi musuh Islam, dan lemah lembut terhadap seluruh saudara seagama.
“Imam Khomeini,” lanjut Shiddiqi, “tidak pernah bersikap toleran terhadap musuh Islam. sikap mengambil mundur selangkah di hadapan musuh menyebabkan seluruh kemerdekaan dan kemuliaan umat Islam ini musnah.”
Sekalipun demikian, tukas Shiddiqi, Imam Khomeini tidak pernah menganggap diri beliau ada di hadapan Allah. Ketika sedang bermunajat kepada-Nya, beliau menyeru-Nya dengan kalbu yang sangat rindu.
Tetesan air mata dan isak tangis Imam Khomeini di tengah malam, ungkap Shiddiqi, telah menjadi rahasia umum. Beliau sangat memberikan perhatian terhadap doa Kumail dan Munajat Sya’baniah.

Post a Comment