Header Ads

test

Peringatan Rahbar Atas Petualangan Berbahaya Saudi

Peringatan Rahbar Atas Petualangan Berbahaya Saudi
All About Ahlulbait Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, dalam pertemuan dengan Fuad Masum, Presiden Irak beserta rombongan, menilai hubungan Iran dan Irak sangat bersahabat serta menyambut perluasan hubungan bilateral kedua negara. Beliau menegaskan, hubungan antara Iran dan Irak sekarang ini belum pernah terjadi sebelumnya jika dibandingkan dengan hubungan di tahun-tahun lalu. Dan proses ini menunjukkan kearifan dan kebijaksanaan para saudara Irak, yang harus terus dilanjutkan.

Pada pertemuan Rabu petang (13/5) di Tehran itu, Rahbar juga menyampaikan kesiapan Republik Islam Iran dalam memberikan berbagai bantuan demi perkembangan dan stabilitas Irak.

Menurut beliau, pembentukan sebuah pemerintahan yang demokratis dan stabilitas Irak merupakan salah satu keunggulan negara ini di antara negara-negara Arab lainnya. Para pejabat dan berbagai kelompok Irak harus mempertahankan keunggulan besar ini dan tidak membiarkan sejumlah perselisihan potensial merusak prestasi bersejarah rakyat Irak ini.

Menyinggung kondisi menyedihkan di kawasan termasuk Yaman dan Suriah, Ayatullah Khamenei menekankan beberapa poin penting bahwa, saat ini kawasan dan dunia Islam sedang menyaksikan makar musuh-musuh Islam dan masalah-masalah yang benar-benar menyedihkan seperti krisis Palestina, Afrika Utara serta perang di Suriah dan Yaman.

Pemimpin Besar Revolusi Islam juga memberikan penjelasan soal makar musuh-musuh Islam untuk mengacau Timur Tengah seraya mengatakan, arah dan tujuan gerak-gerik Amerika Serikat serta petualangan Arab Saudi dan sejumlah anasir regional sekutu AS, sangat jelas. Setelah sekarang semakin jelas pula dimensi-dimensi baru dari propaganda mereka untuk menciptakan instabilitas dan disintegrasi negara-negara regional termasuk Suriah, Irak dan Yaman. Itu semua dimulai sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan di Kongres AS.

Oleh karena itu, Rahbar menekankan kerjasama dan konvergensi antarnegara-negara regional pada masa-masa sensitif sekarang ini. Kerjasama tersebut harus termanifestasi dalam pemberantasan nyata terorisme khususnya menghadapi aksi-aksi ISIS di Suriah dan Irak yang berdampak buruk bagi seluruh negara regional.

Pengalaman beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa kehadiran berbagai kelompok teroris Takfiri di kawasan dengan berbagai label, sangat menguntungkan rezim Zionis Israel dan pihak-pihak yang menginginkan instabilitas di kawasan agar dapat memaksakan kehendaknya. Adapun Arab Saudi, sejak masa-masa puncak krisis ISIS di kawasan—dengan kesadaran penuh—justru memainkan peran sebagai pendukung terorisme, dan dengan memberikan bantuan senjata dan dana kepada mereka, Riyadh sebenarnya menginginkan krisis di kawasan.

Dengan membentuk sebuah aliansi, Arab Saudi mengklaim sedang mengupayakan stabilitas dan telah melakukan petualangan berbahaya di Yaman untuk mengembalikan kekuasaan seorang presiden buron. Sekarang, menurut Rahbar, Arab Saudi melakukan kekeliruan fatal di Yaman dan pasti imbas dari kejahatan yang telah dilakukan itu akan menimpa mereka.  

Penjelasan Rahbar tersebut memberikan gambaran nyata dari transformasi di kawasan dan juga penekanan terhadap pentingnya kerjasama regional untuk memulihkan stabilitas dan keamanan di kawasan. (Irib)

No comments