Pelajar Agama Harus Lihai Menjawab Isu-isu Kontemporer
Anggota Dewan Syura Majma Jahani Ahlul Bait As melakukan pertemuan dan berdialog dengan Ayatullah al Uzhma Basyir Najafi salah seorang ulama marja taklid Syiah yang bermukim di Najaf Irak.
Ayatullah Najafi menyinggung ayat: "ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ø£َØْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِÙ…َّÙ†ْ دَعَا Ø¥ِÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَالِØًا ÙˆَÙ‚َالَ Ø¥ِÙ†َّÙ†ِÛŒ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِینَ" mengatakan aktivitas dan kegiatan dakwah Majma Jahani Ahlul Bait As adalah diantara misdaq dari ayat tersebut. Beliau berkata, “Nabi Muhammad Saw berkata kepada Imam Ali As, Ya Alli jika seseorang menjadi perantara orang lain mendapatkan hidayah maka itu jauh lebih berharga baginya dari dunia dan seluruh isinya.”
Beliau kemudian melanjutkan, “Amalan yang paling utama adalah mengajak orang lain kepada Islam. Semua hauzah, sekolah, dan yayasan-yayasan dakwah harus diperuntukkan sebagai wasilah untuk memperkenalkan Islam yang benar kepada sebanyak-banyaknya orang.”
“Diantara kelemahan kita sehingga tidak mencapai tujuan dakwah dengan maksimal adalah kelemahan kurikulum dan materi pelajaran dalam Hauzah. Sayang sekali, sampai saat ini, mayoritas santri setelah menyelesaikan pendidikan formalnya di Hauzah, tidak mampu berdiskusi dan berbincang dengan baik mengenai isu-isu dan masalah-masalah kontemporer. Padahal sudah semestinya pelajar agama lihai dalam menjawab isu-isu kontemporer” lanjutnya.
“Bahaya lemahnya sistem dan kurikulum di Hauzah jauh lebih berbahaya dari ISIS yang melakukan pembantaian dan pembunuhan massal.” tegasnya.
Dalam penjelasannya lebih lanjut, ulama kharismastik Irak ini menyebutkan peluang besar tetap dimiliki Hauzah Ilmiah dan para aktivis dakwah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dimiliki. Beliau berkata, “Potensi dan kemampuan yang dimiliki hari ini dibandingkan masa lalu, jauh lebih besar dan jauh lebih berpeluang namun dengan tidak adanya revisi dan pembaharuan dalam kurikulum hauzah, maka peluang dan potensi itu tidak termanfaatkan dengan baik.”
Ayatullah Najafi kemudian menegaskan, “Kelemahan ini harus menjadi kekhawatiran bersama, dan kelak akan ditanyakan Allah Swt di hari pertanggungjawaban.”
Dalam pernyataannya yang lain, beliau mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang positif kepada Ayatullah Hasan Akhtari yang memimpin Majma Jahani Ahlul Bait As dalam beberapa tahun terakhir, dan mampu menghasilkan sejumlah kontribusi positif terhadao dawkah Ahlul Bait As diseluruh dunia. Beliau mengucapkan demikian setelah Ayatulah Akhtari, Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As merincikan pencapaian-pencapaian dakwahnya dalam beberapa tahun terakhir.
Disebutkan Pimpinan Majma Jahani Ahlul Bait As melakukan lawatan ke Irak dalam beberapa hari dan menjalankan sejumlah program Majma selama berada di negeri seribu satu malam tersebut. Diantara mereka Ayatullah Mujtahidi Syabasytari, Ayatullah Duri Najaf Abadi, Ayatullah Hasan Akhtari, Ayatullah Taskhiri, Ayatullah Araki, Ayatullah Hadawi Tehrani, Ayatullah Welayati, Ayatullah Murtadha al Amuli, Ayatullah Muhammadi Iraki dan sejumlah ulama anggota Dewan Syura Majma Jahani lainnya.
Diantara agenda para petinggi Majma Jahani Ahlul Bait ini selama keberadaannya di Irak adalah bertemu dengan sejumlah ulama marja taklid di Najaf. (Abna)
Post a Comment