Ulama Sunni bermazhab Syafie, al-Imam al-Hafiz Ibnu Hibban meriwayatkan tentang peristiwa Karbala
"Di hari itu, yang mengambil tugas memotong kepala al-Hussein bin Ali bin Abi Talib adalah Syimir bin Dzil Jausyan."
"Kemudian, Ubaidillah bin Ziyad mengirim kepala al-Hussein bin Ali ke Syam bersama para tawanan wanita dan anak-anak dari Ahlulbait Rasulullah SAW. Mereka ditempatkan di atas pelana-pelana dengan wajah dan rambut mereka terdedah."
"Setiap kali berhenti di suatu tempat untuk beristirAhat, para pengawal mengeluarkan kepala al-Husein dari peti dan menancapkan kepala itu pada ujung tombak. Mereka mengawalnya sehingga tiba waktu berangkat. Kemudian, kepala itu dikembalikan lagi ke dalam peti. Lalu mereka berangkat pergi."
"Mereka singgah di sebuah pemberhentian. Di sela-selanya ada sebuah biara milik seorang pendeta. Seperti biasa mereka mengeluarkan kepala itu lalu menancapkannya ke ujung tombak. Tombak itu disandarkan ke biara."
"Pendeta Nasrani itu menyaksikan cahaya terang di malam hari memancar ke langit dari biaranya. Ia lalu mendekati para pengawal seraya bertanya: 'Siapakah kalian?'
Jawab mereka: 'Kami penduduk Syam'.
Tanya pendeta: 'Kepala ini, siapakah dia?'
Jawab mereka: 'Kepala Hussein bin Ali'.
'Seburuk-buruk bangsa adalah kalian', kata sang pendeta. 'Demi Allah, andai Isa mempunyai putera pasti kami masukkan ke kamar kami'."
"Kemudian ia berkata: 'Wahai sekalian orang, aku mempunyai 10,000 dinar yang aku warisi dari bapaku. Bapaku pula mewarisinya dari bapanya. Maukah kalian berikan kepala ini kepadaku, untuk satu malam ia bersamaku? Untuk itu aku berikan pada kalian 10,000 dinar itu?'"
"Mereka menjawab: 'Iya'.
Lalu sang pendeta membawa turun dari biara dan memberikan mereka dinar-dinar itu. Mereka mengupah tukang emas. Dinar-dinar itu ditimbang dan diperiksa keasliannya.
Kemudian dimasukkan ke dalam kantong, dimeterai dan dimasukkan ke dalam peti."
"Kemudian mereka mengangkat kepala itu dan menyerahkannya kepada sang pendeta. Pendeta itu membersihkan kepala itu dan kemudian meletakkannya di atas ribaannya. Ia lebur dalam tangisan sepanjang malam."
"Menjelang Subuh, pendeta itu berkata: 'Wahai kepala, tidak kumiliki melainkan diriku. Dengan ini aku memberikan kesaksian bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa datukmu adalah utusan Allah'.
Pendeta Nasrani itu telah memeluk Islam dan menjadi pembantu al-Hussein."
"Pendeta itu membawa turun kepala itu dari biara lalu menyerahkannya kepada mereka. Mereka menempatkannya semula ke dalam peti dan berlalu pergi. Tatkala hampir sampai ke Damsyik, mereka berkata: 'Kami ingin membagi-bagikan dinar-dinar itu. Karena andai Yazid melihatnya, ia pasti mengambilnya dari kita'."
"Mereka membuka peti dan mengeluarkan kantong yang masih bermeterai itu seraya membukanya. Mereka mendapati seluruh kepingan dinar itu berubah menjadi kepingan keramik. Di sisi lorong itu tertulis:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّـهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ
(Dan janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim).
.
Di sisi lain pula tertulis:
سَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ
(orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali)."
"Mereka berteriak: 'Demi Allah, kita sudah ketahuan'.
Kemudian mereka melemparkannya ke sungai Barada. Melihat keajaiban itu, sebahagian mereka bertaubat dari apa yang telah mereka lakukan.
.
Sebahagian yang lain tetap berdegil tidak merasa bersalah. Kelompok ini dikepalai oleh Sinan bin Anas an-Nakhaie."
"Para tawanan dari Ahlulbait Rasulullah SAW yang terdiri dari para wanita dan kanak-kanak itu ditempatkan di atas pelana-pelana yang keras dalam keadaan terdedah rambut-rambut mereka. Seperti itulah mereka digiring masuk ke Damsyik. Tatkala dipersembahkan kepala al-Hussein ke hadapan Yazid, ia mencucuk gigi depan al-Hussein dengan tongkat di tangannya seraya berkata, 'Cantik sungguh gigi-giginya!'."
.
[Ibnu Hibban, as-Sirah an-Nabawiyyah wa Akhbar al-Khulafa, Hlm 560-561. Menurutnya tulisannya bersumberkan para perawi yang tsiqah dan terpercaya.]

Post a Comment