Ketika berziarah ke makam sang kekasih, Imam Husain as, harus dibayar dengan celaan, berbondong-bondonglah para pecintanya mengharap untuk dicela. Ketika harus dibayar dengan harta, berbondong-bondong para pecintanya menginfakkan harta yang mereka punya. Ketika harus dibayar dengan kaki dan tangan, berbondong-bondong pula para pecintanya menyodorkan kaki dan tangan untuk dipotong. Ketika harus dibayar dengan nyawa, kepala terpenggal, dan tubuh yang hancur berserakkan, tetap saja, para pecintanya tidak berpaling, mereka pun berbondong-bondong menyesaki Karbala, seraya berharap dapat mati di samping kubur sang kekasih tercinta.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)

Post a Comment