Rahasia Sujud dalam Untaian Amalan Shalat
Sujud adalah perhiasan Shalat. Jadi, lakukan sujud dengan benar. Imam Shadiq (as) mengatakan: ". Setiap kali Anda melakukan shlat, melakukan ruku dan sujud, Allah akan memberikan pahala tujuh puluh kali atau bahkan lebih "[1]
Sujud adalah sumber kebanggaan Allah kepada para malaikat dan dengan demikian , itu merupakan salah satu bentuk nikmat-Nya dimana dalam setiap sujud, salah satu dosa manusia diampuni dan dicatat baginya pahala yang besar [2] Hazrat Ali ( AS ) berkata : " Jika seorang pria hanya tahu apa kemurahan berian [Allah pada] dia pada saat sujud, ia tidak akan pernah mengangkat kepalanya dari sujudnya itu. " [3]
Sujud memadamkan api egoisme dan kebanggaan, dan menghindarkan manusia dari kesombongan. [4]
Nabi (saaw) mengatakan : "Pada hari kiamat, aku akan mengenali ummatku dengan tanda sujud yang mereka miliki di dahi mereka" [5] Bagian dari bumi yang dipakai untuk bersujud akan bersaksi atas pengabdian manusia pada hari kiamat [6] dan bahkan di dunia, titik cahaya menghubungkannya ke langit. [7]
Seperti dalam kasus ruku', sujud panjang mengakibatkan keabadian nikmat dan umur panjang. [8]
Sujud adalah amalan sangat penting sehingga Allah memerintahkan Nabi besar (as) seperti Ibrahim, untuk membersihkan Masjidul Haram bagi mereka yang melakukan Tawaf dari Ka'bah, ruku dan sujud. [9]
Hikmah sujud
Amirul Mukminin Imam Ali (as) ditanya mengenai hikmah di balik sujud. Imam (as) berkata: "Sujud pertama berarti bahwa saya adalah debu pada awal kalinya, dan saat aku mengangkat kepalaku dari sujud, itu berarti bahwa saya datang ke dunia dari debu. Pada sujud kedua berarti bahwa saya akan lagi kembali ke tanah, dan saat aku mengangkat kepalaku dari sujud, itu berarti bahwa pada hari kiamat aku akan bangkit dari kubur dan dipanggil." [10]
Imam Shadiq (as) mengatakan : "Karena sujud adalah untuk Tuhan, karena itu tidak boleh dilakukan pada segala sesuatu yang dimakan atau dipakai dan sesuatu yang menarik perhatian. Sujud harus mengingatkan manusia dari Allah, bukan perut, pakaian dan hal-hal materi [lainnya]." [11]
Kita membaca dalam hadits bahwa alasan di balik sujud sahwi untuk kelebihan dan kekurangan yang tidak disengaja (dalam jumlah setiap rukun dari shalat) atau ucapan keliru, berdiri dan duduk adalah bahwa Iblis mengalihkan perhatian Anda dan menciptakan gangguan dalam shalat Anda. Oleh karena itu, setelah shalat Anda melakukan dua sujud sehingga untuk menempelkan hidungnya di dalam tanah dan untuk memberitahukan kepadanya bahwa setiap kali ia menciptakan gangguan, Anda akan kembali melakukan sujud di hadapan Allah. [12]
Imam Ali (as) berkata : "Penampilan luar dari sujud adalah menempatkan dahi di tanah dengan ketulusan dan kerendahan hati, tapi esensi esoteris [batin] adalah keterlepasan hati dari semua barang yang fana, menautkan hati ke tempat tinggal yang kekal, dan melepaskan dari kesombongan, fanatisme dan semua keterikatan duniawi. [13]
Catatan kaki :
[ 1 ] Biharul Anwar, vol. 85, p. 139.
[ 2 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 466.
[ 3 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 482.
[ 4 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 453.
[ 5 ] Musnad Ahmad ibn Hanbal, vol. 4, hal. 189.
[ 6 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 189.
[ 7 ] Mustadrak Wasail, vol. 4, hal. 485.
[ 8 ] Wasa'il ash Syiah, vol. 4, hal. 928.
[ 9 ] Surah al Baqarah 2:125 :
[ 10 ] Biharul Anwar, vol. 85, hal. 139.
[ 11 ] Al - Faqih , vol. 1, hal. 282.
[ 12 ] Al - Wafi , vol. 8, hal. 992.
[ 13 ] Mustadrak al - Wasail, vol. 4, hal. 484.
Sujud adalah sumber kebanggaan Allah kepada para malaikat dan dengan demikian , itu merupakan salah satu bentuk nikmat-Nya dimana dalam setiap sujud, salah satu dosa manusia diampuni dan dicatat baginya pahala yang besar [2] Hazrat Ali ( AS ) berkata : " Jika seorang pria hanya tahu apa kemurahan berian [Allah pada] dia pada saat sujud, ia tidak akan pernah mengangkat kepalanya dari sujudnya itu. " [3]
Sujud memadamkan api egoisme dan kebanggaan, dan menghindarkan manusia dari kesombongan. [4]
Nabi (saaw) mengatakan : "Pada hari kiamat, aku akan mengenali ummatku dengan tanda sujud yang mereka miliki di dahi mereka" [5] Bagian dari bumi yang dipakai untuk bersujud akan bersaksi atas pengabdian manusia pada hari kiamat [6] dan bahkan di dunia, titik cahaya menghubungkannya ke langit. [7]
Seperti dalam kasus ruku', sujud panjang mengakibatkan keabadian nikmat dan umur panjang. [8]
Sujud adalah amalan sangat penting sehingga Allah memerintahkan Nabi besar (as) seperti Ibrahim, untuk membersihkan Masjidul Haram bagi mereka yang melakukan Tawaf dari Ka'bah, ruku dan sujud. [9]
Hikmah sujud
Amirul Mukminin Imam Ali (as) ditanya mengenai hikmah di balik sujud. Imam (as) berkata: "Sujud pertama berarti bahwa saya adalah debu pada awal kalinya, dan saat aku mengangkat kepalaku dari sujud, itu berarti bahwa saya datang ke dunia dari debu. Pada sujud kedua berarti bahwa saya akan lagi kembali ke tanah, dan saat aku mengangkat kepalaku dari sujud, itu berarti bahwa pada hari kiamat aku akan bangkit dari kubur dan dipanggil." [10]
Imam Shadiq (as) mengatakan : "Karena sujud adalah untuk Tuhan, karena itu tidak boleh dilakukan pada segala sesuatu yang dimakan atau dipakai dan sesuatu yang menarik perhatian. Sujud harus mengingatkan manusia dari Allah, bukan perut, pakaian dan hal-hal materi [lainnya]." [11]
Kita membaca dalam hadits bahwa alasan di balik sujud sahwi untuk kelebihan dan kekurangan yang tidak disengaja (dalam jumlah setiap rukun dari shalat) atau ucapan keliru, berdiri dan duduk adalah bahwa Iblis mengalihkan perhatian Anda dan menciptakan gangguan dalam shalat Anda. Oleh karena itu, setelah shalat Anda melakukan dua sujud sehingga untuk menempelkan hidungnya di dalam tanah dan untuk memberitahukan kepadanya bahwa setiap kali ia menciptakan gangguan, Anda akan kembali melakukan sujud di hadapan Allah. [12]
Imam Ali (as) berkata : "Penampilan luar dari sujud adalah menempatkan dahi di tanah dengan ketulusan dan kerendahan hati, tapi esensi esoteris [batin] adalah keterlepasan hati dari semua barang yang fana, menautkan hati ke tempat tinggal yang kekal, dan melepaskan dari kesombongan, fanatisme dan semua keterikatan duniawi. [13]
Catatan kaki :
[ 1 ] Biharul Anwar, vol. 85, p. 139.
[ 2 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 466.
[ 3 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 482.
[ 4 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 453.
[ 5 ] Musnad Ahmad ibn Hanbal, vol. 4, hal. 189.
[ 6 ] Jami'ul Hadis, vol. 5, hal. 189.
[ 7 ] Mustadrak Wasail, vol. 4, hal. 485.
[ 8 ] Wasa'il ash Syiah, vol. 4, hal. 928.
[ 9 ] Surah al Baqarah 2:125 :
[ 10 ] Biharul Anwar, vol. 85, hal. 139.
[ 11 ] Al - Faqih , vol. 1, hal. 282.
[ 12 ] Al - Wafi , vol. 8, hal. 992.
[ 13 ] Mustadrak al - Wasail, vol. 4, hal. 484.
Post a Comment